Web Informer Button

Rabu, 27 Juni 2012

Bikin Karikatur Dengan Photoshop


Gambar karikatur biasanya diciptakan untuk menuangkan sebuah anekdot atau lelucon dengan mewakili objek wajah tertentu dan menggambarkan visualisasi yang bersifat melebih-lebihkan. Untuk cara pembuatannya, kita biasa akan membayangkan seseorang yang mahir dalam seni lukis/gambar, pembuatan sketsa, pemahaman terhadap bentuk anatomi wajah, hingga pewarnaan yang rumit dan menghabiskan waktu yang cukup lama.

Namun perkembangan teknologi desain grafis telah menyediakan sarana yang begitu mudah untuk diakses oleh setiap peminat desain gambar atau karikatur. Saat ini, seseorang dapat dengan mudah menciptakan sebuah gambar karikatur tanpa harus bisa menggambar dan menghabiskan waktu untuk menjalani proses-proses dalam pembuatan karikatur.

Seperti pada contoh tutorial kali ini misalnya, kita akan belajar bagaimana cara membuat karikatur tanpa harus menggambar karikatur di photoshop. Gambar karikatur pada tutorial ini adalah gambar yang berasal dari sebuah potret foto. gimana caranya? ikuti langkah-langkah berikut..

STEP SATU :
Buka gambar yang ingin dikarikaturkan di photoshop (Ctrl + O)



STEP DUA :
Selanjutnya, kita perlu melakukan proses cropping atau menghapus background gambar dengan menggunakan pen tool (P). lihat postingan saya mengenai cara menghapus background di photoshop.


STEP TIGA :
Untuk gambar yang saya gunakan, saya perlu menghapus sedikit teks yang masih tertinggal pada topi pada saat melakukan cropping. Untuk melakukannya, saya menggunakan Healing brush tool. Berikut tutorial mengenai cara penggunaan healing brush tool di photoshop.




STEP EMPAT :
Sekarang objek telah siap untuk dikarikaturkan. Pada menu bar, pilih filter > Liquify (Alt + Ctrl + X)


STEP LIMA :
Pada jendela Liquify, disebelah kiri layar akan ada tool-tool yang bisa anda gunakan untuk memanipulasi bentuk dari sebuah objek. Namun pada tutorial kali ini, kita cukup hanya menggunakan dua saja, yaituForward warp Tool (W) untuk menarik objek, dan Bloat Tool (B) untuk menggelembungkan objek. Silahkan bereksperimen sendiri untuk mengetahui fungsi dari tool-tool lain pada jendela liquify.



STEP ENAM :
Pilih Forward Warp Tool (W) lalu klik dan drag bagian mulut dari objek. atur besar cursor berbentuk lingkaran dengan menekan tombol [ (untuk memperkecil) dan ] untuk memperbesar. cursor dari forward warp tool sengaja saya perbesar karna saya ingin membentuk terlebih dahulu kontur wajah dibagian luar, dan dikhawatirkan, sapuan yang kecil dalam step ini, akan membuat bentuk wajah rusak dan tidak beraturan.



STEP TUJUH :
Masih dengan Forward Warp Tool (W), saya mencoba memperbaiki bagian topi yang terpotong pada gambar dengan cara drag dengan sapuan kuas yang juga besar.


STEP DELAPAN :
Kini saatnya memperkecil sapuan kuas ([) dari forward warp tool untuk memanipulasi bentuk wajah dibagian dalam. Hati-hati pada step ini, karena sapuan kuas yang terlalu drastis bisa merusak gambar. Pada step ini, saya coba bermain dengan memanipulasi objek mata dan hidung.



STEP SEMBILAN :
Gunakan Bloat Tool (B), lalu perbesar dan posisikan sapuan kuas seperti pada gambar dibawah, kemudian klik dan tahan. Maka bagian bibir objek akan menggelembung. Saya sengaja melakukan hal ini untuk menciptakan sedikit humor pada gambar.


STEP SEPULUH :
Kembali ke Forward Warp Tool untuk memperkecil bagian leher sehingga menciptakan kesan karikatur pada objek. Klik pada ok karena kita sudah selesai bermain dengan liquify.

STEP SEBELAS :
Pilih layer objek karikatur yang telah dipermak lewat liquify tadi, kemudian pada menu bar, pilih Image > Adjustment > exposure. Kita menggunakan exposure untuk menciptakan kesan kontras shadow pada objek. Atur nilai pada pop up window dari exposure seperti pada gambar dibawah.


STEP DUA BELAS :
Kemudian pada menu bar, klik filter > filter gallery. Maka akan terbuka jendela baru pada area kerja photoshop anda. Untuk jenis filter pilih Dry Brush, lalu atur nilai brush size seperti pada gambar dibawah. Langkah ini dilakukan untuk memberikan kesan artistic pada gambar karikatur kita.





STEP TIGA BELAS :
Sekarang kita mulai merias wajah dengan menggunakan Burn Tool (O), sapukan kuas burn tool ke bagian-bagian yang terlihat gelap dari wajah.



STEP EMPAT BELAS :
Kebalikan dari Burn Tool, sekarang kita akan memperputih bagian-2 terang dari wajah dengan menggunakan dodge tool (O). Hentikan sapuan kuas jika nilai kontras dan artistic pada gambar sudah dirasa cukup.



Kita telah berhasil membuat sebuah objek karikatur dari sebuah potret foto pada photoshop. Objek gambar karikatur diatas dapat diterapkan pada berbagai desain (tergantung kebutuhan dari desain). Sebagai contoh, saya menerapkannya untuk membuat sebuah desain poster musik sederhana seperti pada gambar dibawah. Selamat mencoba.. :D


Selasa, 26 Juni 2012

Manipulasi Foto

Manipulasi foto adalah bagian yang paling diminati oleh pengguna Adobe Photoshop di seluruh dunia. Hal ini tentu saja disebabkan oleh banyaknya karya-karya manipulasi foto unik yang bisa dihasilkan dari memanipulasi sebuah foto standar. Sebagai contoh, pada tutorial kali ini, kita akan menggunakan sebuah tehnik sederhana untuk menciptakan kesan 'hantu' pada sebuah foto di Photoshop. sangat sederhana! karena cuma menghilangkan kepalanya saja. :D

Lagi-lagi pake fotonya Alyssa! bukan karena saya ngefans sama Alyssa, tapi karena kebetulan stock foto yang ada ya cuma ini! :D 

STEP 1: Masukkan foto ke Photoshop (Ctrl + O)


STEP 2 : Pada Tool Box di sebelah kiri area kerja, pilih Clone Stamp Tool (S) kemudian set Besar Clone Stamp Tool seperti gambar dibawah. Kecilkan besar Hardness. Langkah selanjutnya, arahkan kuas dari Clone Stamp Tool pada area dinding di pinggiran kepala Alyssa, kemudian sambil menekan tombol Alt pada klik pada area dinding di bagian pinggiran kepala Alyssa. Lepas tombol Alt, lalu sapukan kuas ke bagian kepala Alyssa. langkah ini digunakan untuk mengganti bagian kepala Alyssa dengan bagian dinding yang diambil sampelnya.

untuk bagian pinggir, kecilkan besar kuas dan besarkan nilai Hardnessnya, sapukan dengan hati-hati untuk menghindari kesalahan dalam step ini.



STEP 3 : Pilih Pen Tool, kemudian seleksi bagian leher seperti gambar dibawah. Jika sudah, klik kanan kemudian pilih Make Selection untuk membuat seleksi pada bidang tersebut. setelah terseleksi, ambil sampel bagian kerah dan sapukan kedalam bagian yang terseleksi dengan menggunakan Clone Stamp Tool.


STEP 4 : Pada Menu Bar, pilih Image>Hue/Saturation. Turunkan besar saturation seperti gambar dibawah ini.


STEP 5 : Pilih Image>Level (Ctrl + L), geser titik hitam di bagian kiri ke arah kanan untuk mempergelap bagian yang terseleksi.


STEP 6 : Jika masih kurang gelap, pilih Image>Brightness and Contrass, turunkan nilai Brightness seperti gambar di bawah.


STEP 7: Pada bagian kerah, masih terdapat noda hitam dari bayangan kepala yang menyebabkan kondisi tidak realistis pada gambar. Seleksi bagian tersebut menggunakan Pen Tool, kemudian ambil sampel bagian kerah yang paling dekat dan sapukan pada bagian terseleksi dengan menggunakanClone Stamp Tool. Lakukan hal yang sama pada sisi kerah yang lainnya. Tekan Ctrl + D untuk Menghapus seleksi.



STEP 8 : Pilih Burn Tool pada Tool Box untuk memberikan kesan bayangan pada bagian dalam kerah (hasil buatan), Kecilkan nilai Hardness untuk memberi kesan gradasi pada bayangan.


Manipulasi Foto dengan Photoshop : Efek Asap


Trend manipulasi foto memang tidak ada matinya. Menciptakan fantasi-fantasi menggunakan manipulasi dari foto merupakan kepuasan tersendiri bagi desainer. Selain itu, manipulasi foto membuat desainer berpikir bebas diluar kebiasaan dan standar-standar grafis yang membelenggu ruang imajinasi kreatif para desainer.





Pada tutorial kali ini, saya mencoba untuk mengadaptasikan efek asap (smoke) terhadap sebuah potongan gambar wajah dengan menggunakanAdobe Photoshop. Yup, langsung saja kita masuk ke langkah-langkah pembuatannya.


Perlengkapan Tutorial:
Foto dengan Face keliatan jelas
Smoke Brushes

STEP SATU :
Berikan warna gradasi radial pada background dari warna biru tua ke warna hitam.



STEP DUA:
Masukkan gambar, sebagai contoh saya menggunakan gambar Bunga Citra Lestari. Gambar dapat ditemukan dilink diatas. Atau bagus juga bila menggunakan gambar sendiri.



STEP TIGA:
Dengan menggunakan pen tool (P) buat bentuk seperti gambar dibawah ini.



STEP EMPAT:
Buat seleksi berdasarkan bentuk objek yang dibuat dengan pen tool tadi. Caranya, klik kanan (dalam keadaan pen tool aktif) lalu pilih Make Selection. Setelah itu, pada menu bar, pilih select > inverse (Ctrl + Alt + I) untuk menyeleksi kebalikan dari seleksi yang aktif. Kemudian klik layer Bunga Citra Lestari (BCL) lalu tekan tombol Delete di keyboard.



STEP LIMA:
Buat layer baru kemudian pilih brushes tool (B). Lihat gambar dibawah untuk mengambil smoke brush yang bisa didownload pada link diatas.



STEP ENAM:
Pastikan warna foreground photoshop adalah putih, lalu pilih brushes smoke yang sesuai kemudian letakkan seperti yang terlihat pada gambar dibawah.



STEP TUJUH:
Kita ingin meload seleksi dari brush ini untuk melakukan cutting pada gambar BCL. Oleh karena itu, ganti brushes ke basic brush kemudian sapukan pada bagian kosong di tengah brushes smoke tadi (masih di layer yang sama).



STEP DELAPAN:
Load seleksi dari brushes yang telah dibuat. Caranya, sambil tahan tombol Ctrl di keyboard, klik pada thumbnail layer brushes di bagian palette layer. Setelah seleksi terbentuk, layer brushes bisa dihapus atau di hide (sembunyikan) karena sudah tidak diperlukan lagi.



STEP SEMBILAN:
Pada menu bar, pilih select > Inverse (Ctrl + Alt + I) kemudian tekan tombol delete pada keyboard. Hasilnya akan seperti gambar dibawah ini.



STEP SEPULUH:
Buat layer baru, pilih Brushes Tool (B), kemudian letakkan beberapa buah brushes smoke seperti pada gambar dibawah.



STEP SEBELAS:
Hapus sebagian brushes dari wajah dengan menggunakan Erase tool (E).



STEP DUABELAS :
Klik layer paling atas, kemudian klik ikon Create new fill or adjustment layer dibagian bawah layer palette lalu pilih Level. Atur nilai pada level seperti yang terlihat pada gambar dibawah.



STEP TIGABELAS:
Buat sebuah layer baru, atur blend mode-nya menjadi color kemudian pilih brush tool (B) dan sapukan warna biru pada bagian gambar(lihat bagian yang tersapu dengan warna biru di bagian Palette layer)



STEP EMPATBELAS:
Klik pada layer BCL lalu klik pada ikon Add vector mask dibagian bawah layer palette. Pastikan warna forground adalah hitam. Setelah itu, gunakan Brushes tool untuk merapikan bagian wajah yang terhubung pada asap (Brushes smoke). Hal ini dilakukan untuk membuat wajah menyatu dengan asap.



STEP LIMABELAS:
Lakukan hal yang sama seperti pada step empat belas terhadap layer smoke brushes untuk menghapus/merapikan bagian ujung dari asap.



Kita telah selesai sampai pada step ini, tinggal menerapkan beberapa teks untuk finishing akhir.



HASIL AKHIR..
selamat mencoba.. :D

3 Tips Agar Efisien dalam Mendesain

Efisiensi adalah hal yang sangat penting dalam setiap hal. Sebagai insan kreatif, produktifitas dan kualitas pasti menjadi suatu tuntutan yang wajib dipenuhi. Salah satu faktor penunjangnya adalah efisiensi dalam bekerja. Efisiensi dalam hal ini berarti tepat dan sesuai menghasilkan sebuah karya dengan tidak membuang-buang waktu dan tenaga. Nah, berikut adalah 3 tips sederhana yang mungkin dapat membantu kamu agar lebih efisien dalam mendesain.Check it out!




1. Mengenal Proses

Setiap bidang dalam desain grafis adalah unik. Layout, illustrasi, desain logo, advertising, web design, maupun print design memiliki proses yang berbeda satu sama lain. Alangkah pentingnya untuk mengenal masing-masing proses tersebut agar efisiensi kerja bisa tercapai.



Sebagai contoh misalnya, ketika kita ingin mendesain cover majalah bergaya kartun yang ilustratif, maka terlebih dahulu kita harus membuat ilustrasi. Dalam kasus ini kita bisa memulai dengan menggambar sketsa kasar untuk mendapatkan bentuk, kemudian lanjut kepada sketsa bentuk, pewarnaan, shadowing dan highlighting, sampai dengan finishing akhir. Proses-proses seperti ini selain menghemat banyak waktu dan tenaga, juga biasanya akan menghasilkan output yang berkualitas.

2. Kesesuaian Tool

Saat ini, kita mengenal banyak sekali aplikasi grafis yang memungkinkan kita untuk menciptakan beragam bentuk grafis. Mulai dari yang standar sampai dengan professional dan ditujukan untuk keperluan komersil. Kita pun dituntut untuk mampu menyesuaikan pekerjaan dengan aplikasi yang akan dipakai.



Misalnya kita ingin mendesain halaman web. Adobe Illustrator punya fitur-fitur yang memungkinkan kita menghasilkan web page yang menarik. Akan tetapi, karena AI memang tidak dirancang untuk itu, maka proses tersebut akan sangat rumit dan memakan waktu yang cukup lama. Pilihan yang tepat tetap jatuh kepada Photoshop. Kesesuaian dalam memilah tool akan membantu meningkatkan efisiensi kerja.

3. Mengorganisir File



Ini mungkin hal yang sederhana, tapi penting. Sebagai desainer, kita biasa bekerja dalam beberapa tahap, mulai dari deal, revisi, finishing, sampai dengan penyerahan file akhir. Tanpa manajemen file dan folder yang baik, kita akan disulitkan oleh ketidak-teraturan file. Hal ini akan sangat menganggu efisiensi kerja. Pengalaman pribadi, saya pernah menghabiskan waktu cukup lama mencari file klien di komputer. Penyebabnya itu tadi, tidak memanage dan menamai file dengan teratur dan terlalu mengandalkan ingatan. :D

5 Tips Meningkatkan Skill Desain

Desain grafis merupakan sebuah profesi yang sangat menantang, dinamis, dan (yang paling penting) menyenangkan untuk dilakukan. Menjadi desainer grafis tidak semudah yang dibayangkan. Project-nya variatif, butuh mental, ketekunan, fokus, wawasan, bahkan kesabaran yang ekstra tinggi. Bagi kamu yang ingin meningkatkan skill/kemampuan desain kamu di bidang ini, ada beberapa tips yang diharapkan bermanfaat. Tips-tips ini merupakan esensi lahirnya sebuah rancangan grafis yang fungsional dan memiliki kedalaman.


1) Learn the Basic!


Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kualitas desain kamu adalah belajar prinsip-prinsip dasardalam desain grafis. prinsip-prinsip tersebut adalah fondasi dasar. Jika fondasinya sudah benar, selebihnya akan mengalir dengan sendirinya. Diantara hal-hal dasar yang harus dipelajari adalah mengenal bentuk, tata letak, proporsi, keseimbangan (balance), kesatuan (unity), pengulangan (repetation), maupun teori-teori persepsi seperti gestalt, dll.

Prinsip-prinsip dasar tersebut merupakan hal ilmiah yang ditemukan melalui eksperimen orang-orang terdahulu. Pada desain grafis, prinsip dan pengetahuan dasar menyentuh aspek-aspek vital seperti fungsi dan estetika.

2) Berfokus kepada Tujuan


Karya grafis adalah rancangan yang mengedapankan fungsi/tujuan. Maka penting bagi desainer grafis untuk selalu mengedepankan tercapainya fungsi. Seringkali kebanyakan dari kita terlalu terfokus kepada nilai estetis atau keindahan sehingga lupa kepada fungsi. Sehingga tidak jarang sebuah output karya grafis penuh sesak oleh elemen-elemen yang dianggap bakal membuat karya menjadi lebih estetis/indah, pada saat yang sama elemen-elemen itu malah merusak fungsi utama karya grafis yaitu menyampaikan pesan dan informasi.


3) Manajemen Waktu



Sebuah rancangan yang baik tentu saja butuh waktu untuk diwujudkan. Project desain yang terburu-buru membuat kita melupakan detail-detail kecil yang sangat berpengaruh. Solusi terbaik adalah memberikandeadline yang realistis, kemudian mengedukasi klien melalui proses yang harus dilalui untuk mewujudkan hasil kerja yang maksimal. .

4) Keep It Simple, Stupid! (KISS)


"Keep It Simple, Stupid!" adalah kalimat yang populer dikalangan creative professional. Intinya adalah menekankan pentingnya kesederhanaan dalam sebuah karya, apapun itu. Output yang sederhana akan lebih mudah dimengerti. Ini juga terkait dengan bagaimana membuat karya grafis menjadi fungsional.

5) Mendalami Proses


Setiap bidang desain grafis seperti layout, ilustrasi, dan digital imaging masing-masing membutuhkan proses yang berbeda dalam pengerjaannya. Belajarlah untuk menemukan tehnik dan proses kerja yang baik, baik itu dari desainer senior, di komunitas, buku, internet, dll. Proses yang tepat tidak hanya menjadikan pekerjaan menjadi lebih efisien, tapi juga memberi ruang bagi desainer untuk fokus menjaga kualitas sebuah karya.