Web Informer Button

Selasa, 24 Juli 2012

Syarat & Kriteria sebuah lokasi dapat dibangun Data Center

Sedang ramai masalah data center, dimana pemerintah berharap para raksasa teknologi seperti Google dan RIM membangun data center di Indonesia.


Data Center sebenarnya bisa dibangun dimanapun dan dapat diakses dari mana saja selama tersedia koneksi internet, namun ada beberapa syarat penting yg harus dipertimbangkan sebelum sebuah perusahaan teknologi seperti Google, RIM, dll membangun sebuah data center.

Dikutip Info Teknologi dari GigaOm, disebutkan ada 4 faktor / kriteria utama sebelum sebuah negara dipilih menjadi lokasi sebuah data center:

1. Ketersedian tenaga listrik untuk operasional data center

Konsumsi listrik yang meningkat tajam menyebabkan pemadaman listrik sering terjadi di beberapa negara yang memiliki infrastruktur buruk. Data center memerlukan tenaga listrik yang sangat besar, dan mati lampu meski hanya sesaat saja dapat menimbulkan data center tidak beroperasi meski hanya sesaat.
2. Sistem pendingin dan juga iklim

Berkumpulnya banyak komputer dalam satu ruangan akan menimbulkan panas, dan untuk mendinginkannya dapat memakan biaya yang sangat besar. Data center yang dibangun di iklim yang sejuk dan dingin dapat mengurangi biaya karena udara di luar dapat dipergunakan untuk mendinginkannya.
3. Resiko bencana

Data center harus dibangun di tempat / lokasi yang minim resiko bencana seperti banjir, gempa bumi, dll; tidak dibangun yang tingginya dibawah permukaan laut maupun yang dilewati jalur penerbangan.
4. Keamanan Data (data security)

Keprihatinan akan privasi dan kerahasian data menjadi pertimbangan juga. Adanya regulasi suatu negara yang dapat melihat / mengumpulkan data yang tersimpan dalam suatu data center merupakan ancaman bagi perusahaan korporat terhadap keamanan data yg mereka simpan. Contohnya Undang-undang di AS yang dikenal dengan Patriot Act memberikan kekuasaan bagi pemerintah untuk melihat / mengambil data perusahaan. Selain itu ketidakstabilan politik suatu negara juga merupakan sesuatu yang harus dipertimbangkan sebelum memilih lokasi pembangunan data center.

Penulis sangat senang bila di Indonesia dapat dibangun banyak data center, namun bila kita melihat kriteria-kriteria diatas maka bisa dibilang Indonesia tidak layak (atau sangat beresiko) sebagai lokasi data center. Karena di Indonesia masih sering terjadi pemadaman listrik, iklim tropis yg panas, bencana dimana-dimana (banjir, gempa bumi, gunung meletus, dll), dan juga kondisi politik yang kalau penulis boleh berpendapat masih kurang stabil.
-Infoteknologi-

Bagaimana Kriteria Seorang Desainer Grafis Hebat?

Sebagai desainer grafis, kita patut bersyukur dengan kehadiran internet. Setiap harinya kita disuguhi oleh karya-karya yang outstanding dan menakjubkan. Entah itu ilustrasi, branding, advertising, digital imaging, kartun, dsb. Dunia ini sungguh dipenuhi oleh orang-orang yang bertalenta dan jenius. Terkadang, saya bertanya-tanya sendiri, "Bagaimana kriteria seorang desainer grafis hebat?". Saya pun mencoba mengurai beberapa poin yang membuat seorang desainer grafis itu menjadi luar biasa. Dan (sekali lagi) ini hanyalah pandangan personal, so, kamu juga boleh shareapa poin yang menurut kamu bisa bikin seorang desainer grafis menjadi hebat.

Yeah, ini dia 5 poin yang menurut saya sangat berperan dalam menentukan kualitas seorang desainer grafis :


1) Kreatifitas

Ini paling penting! Karena desain grafis bersifat dinamis, bergerak dan mengikuti perubahan. Tastesetiap orang juga bergerak, persepsi dan daya visual juga mungkin berubah, dan desainer grafis siap ataupun tidak dituntut untuk mampu mengimbangi dan mengikuti pergerakannya. Dan itu tidak mungkin terjadi kalau ide dan pemikiran tidak diimprove sedemikian rupa menjadi some thing that really out of the box. Outputnya dikenal secara massal sebagai kreatifitas dan pelakunya dikenal sebagai insan kreatif.



Permasalahannya saudara-saudari, kreatifitas itu bukanlah bakat, tapi sesuatu yang perlu digali dengan usaha keras dan tanpa henti. Kreatifitas membutuhkan pengorbanan dan kemauan keras. Kreatifitas murni pilihan bagi setiap orang. Kembali kepada masing-masing, mau memilih untuk jadi kreatif atau tidak. Kalau mau, maka bersiaplah bekerja keras dan banting tulang. Itu.. #menirumarioteguh


2) Pemahaman Teoritis dan Aplikasi

Untuk menjadi seorang desainer grafis hebat, maka seseorang perlu menguasai dasar keilmuannya, sejarahnya, teori-teorinya, serta standar dan filosofinya. Ini tidak habis dipelajari dua-tiga bulan (kecuali kamu seorang jenius seperti Einstein), melainkan bertahun-tahun dengan metode learn and practice. Jadi jika kamu adalah penulis buku "Mahir desain grafis dengan Adobe Illustrator dalam satu bulan", sebaiknya tarik itu buku dari peredaran, karena itu bohong!



Selain pemahaman dalam bidang teoritis, seorang desainer grafis juga harus mampu mengaplikasikan ilmunya kedalam karya nyata. Artinya, setelah basic keilmuan dikuasai, ide sudah oke, dan konsep sudah matang, maka saatnya memvisualisasikannya dalam bentuk karya. Aspek visualisasi ini bisa beragam. Bisa dengan sketsa/menggambar, Bisa juga dengan menggunakan aplikasi grafis seperti Adobe Illustrator dan Photoshop. Tergantung dari kebutuhan dan kondisi pekerjaan.


3) Passion & Improvement



Nah, ini juga cukup vital : Passion (semangat, kemauan -red). Passion bikin desainer enjoy dengan pekerjaan. Passion juga yang bikin desainer mau belajar mengasah kemampuan. Passion membuat kita menjadi terus penasaran sampai akhirnya (sadar ataupun tidak) kita dibawa ke arah perbaikan (improvement) dalam rangka menjadi desainer grafis yang lebih baik setiap harinya.


4) Communication Skill and Self Management

Komunikasi (verbal & visual) adalah faktor penting yang membedakan desainer pro dengan amatiran. Melalui karya, desainer grafis berkomunikasi (visually) dengan audiens. Desainer grafis juga dituntut mampu berkomunikasi (verbally) dengan klien. Baik itu ketika deal-dealan project, maupun ketika mempertanggung-jawabkan hasil karyanya.



Selain itu, desainer grafis hebat juga harus mampu memanage dirinya dengan baik. Manajemen diri dalam hal ini adalah tentang bagaimana seorang desainer grafis mempersiapkan dirinya sebagai profesional yang fokus, disiplin, dan bertanggung jawab pada setiap project yang dikerjakan.


5) Positive Attitude



And last, attitude save the world! Terserah mau pakai hukum Tuhan, hukum alam, atau hukum rimba sekalipun, seseorang dengan sikap (attitude) yang baik pasti akan menuai hasil yang baik. Sikap disini bisa berarti prilaku, cara pandang, idealisme, dan interaksi sosial. Membangun sikap positif ini bisa dimulai dengan melakukan hal-hal yang sederhana seperti : jujur, terbuka, memahami perbedaan, dsb.


Yeah, that's it! Seperti telah disampaikan diatas, itu cuma pandangan personal saya sebagai makhluk lemah dan tidak berdaya. :D Jadi kamu bebas jika punya pendapat sendiri atau hanya sekedar ingin menambahkan.

Jadi, bagaimana kriteria seorang desainer grafis hebat menurut kamu? Silahkan berbagi melalui komentar!

Sejarah Tulisan

Sejarah tulisan
Wikipedia bahasa Indonesia
Sejarah tulisan mencatat perkembangan bahasa ekspresi dengan huruf atau tanda - tanda lainnya.[1] Sejarah mencatat bahwa bahasa telah berkembang secara berbeda pada tiap peradaban manusia. Awal mula tulisan diketahui pada masa proto dengan sistem ideografik dan simbol mnemonik. Penemuan tulisan ditemukan pada dua tempat yang berbeda: Mesopotamia (khususnya Sumer kuno) sekitar 3200 SM dan Mesoamerika sekitar 600 SM. Dua belas naskah kuno Mesoamerika diketahui berasal dari Zapotec, Meksiko. Sementara itu, tempat berkembangnya tulisan masih menjadi perdebatan antara di Mesir yaitu sekitar 3200 SM atau di China pada 1300 SM.
Daftar isi
1 Tulisan Zaman Perunggu
2 Tulisan modern
3 Bacaan lanjutan
4 Referensi
5 Pranala luar

[sunting]Tulisan Zaman Perunggu

Pada masa ini tulisan berkembang dengan variasi yang beraneka ragam. Bangsa Sumeria menciptakan tulisan cuneiform sementara bangsa Mesir menciptakan tulisan hieroglif. Jenis tulisan lain yang berkembang pada masa ini misalnya logograf Cina dan Naskah Olmec yang diciptakan oleh Mesoamerika.

[sunting]Tulisan modern

Perkembangan teknologi telah mengubah cara menulis. Penemuan pena, komputer, mesin cetak serta telepon genggam merupakan perkembangan teknologi yang mempengaruhi cara menulis di masa modern. Penulisan dengan cara menekan tombol dan tidak lagi dengan menggerakan tangan.